Jumat, 15 Juli 2011

PENGETAHUAN SELAM


1. Pengantar

Ketika kita pertama kali masuk kedunia bawah air, kita akan mengalami sensasi baru dan suasana berbeda. Perbedaan dapat kita temui pada semua yang kita lihat, dengar, dan rasakan, demikian juga dengan keadaan seperti tanpa bobot dan bernafas di dalam air. Dengan mengetahui bagaimana keadaan dan karakter dunia bawah laut akan menolong kita untuk dapat beradaptasi dan membiasakan diri pada perubahan keadaan di bawah air.
Di bawah air kita seperti di kelilingi oleh Aquarium raksasa. Kita bisa melihat pemandangan yang tidak pernah kita temui di daratan dengan keanekaragamannya kombinasi warna dan keindahan yang sangat menakjubkan. Kita dapat melihat, menyentuh, meraba dan merasakan sendiri berbagai macam bentuk karang, tumbuhan laut, ikan dan binatang laut yang berenang-renang di sekeliling kita. Keadaan tersebut menjadikan kita sebagai bagian kehidupan Laut.

2. Standar Kompetensi

Menguasai dan terampil dalam menggunakan peralatan Selam

BAB I

PENDAHULUAN

Kompetensi Dasar

Memahami tentang pengertian, dasar hukum, jenis, macam peralatan dan fisika penyelaman.

Indikator Hasil Belajar
1. Mendefinisikan pengertian menyelam
2. Menyebutkan Dasar Hukum Selam
3. Menjelaskan Sejarah penyelaman
4. Menjelaskan Fisika Selam

1. Pengertian Menyelam
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain melihat pemandangan yang sensasional, kita akan merasakan kesunyian total. Disamping suara gelembung-gelembung udara yang dikeluarkan pada saat kita bernafas akan terdengar, juga terdengar suara-suara bergemeletak yang ditimbulkan oleh karang. Pemandangan, suara, dan rasa yang dialami oleh para penyelam akan sangat berbeda dengan segala sesuatu yang ditemui sehari-hari di darat. Di samping melakukan olahraga, pengaruh yang ditimbulkan terhadap tubuh penyelam, dan sensasi yang dialami menjadikan olahraga Selam ini SPESIAL.
Upaya manusia untuk melakukan penyelaman dan intervensi kelautan apapun tujuanya perlu disikapi dengan bijaksana, karena masih banyak hambatan dan tantangan dibawah laut yang belum bisa kita atasi. Lautan masih menjadi misteri besar manusia, sehingga sikap bijaksana dan kehati-hatian dapat menghindarkan kita dari berbagai cedera dan kecelakaan penyelaman.

2. Dasar Hukum Selam
• Undang – undang No. 2 Th. 2002 tentang Undang-undang pokok Kepolisian RI Pasal 14 ayat 1 huruf i.
• Skep Kapolri No. Pol : 51/29/ 1979 tentang penugasan Sattama Brimob, Polairud dan satwa dalam rangka fungsi SAR guna menunjang SARNAS.
• Peraturan Pemerintah Nomer 12 Tahun 2000 tentang Pencarian dan pertolongan ( Lembaran Negara tahun 2000 No. 25, tambahan Lembaran Negara No. 3938 ).
• Keputusan Menteri Perhubungan No : 24 th. 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan No: KM. 45 tahun 2001.
• Keputusan Menteri Perhubungan No KM 29 th. 2001, tentang Pembagian Wilayah Tanggungjawab Kantor SAR.
• Keputusan Menteri Perhubungan no KM 30 th. 2001, tentang Tata cara tetap pelaksanaan siaga SAR dan Penggantian biaya ops SAR.

3. Sejarah Selam
Kapan manusia pertama kali menyelam? Wallahualaam! tak seorangpun dapat memastikannya. Tapi menyelam dapat dipastiakn sebagai profesi yang sudah tua usianya dalam sejarah peradaban umat manusia.
Dari leteratur asing, sejarah menyelam diuraikan secara ringkas dan kronologis sbb :
a. Th 415 S.M. para penyelam Yunani menghancurkan Dermaga / Boom di Sirakusa.
b. Th 1500 LEONARDO DA VINCI, merancang kapal selam yang menggunakan kantong udara dari kulit dengan selang yang mensuplai udara dari permukaan.
c. Th 1943 JACQUES COU STEAU ( seorang perwira angkatan laut Prancis ) & EMILE GAGNAN ( seorang insinyur Prancis ) mencoba suatu system regulator pd silender dg udara yang dikompresikan. ( AQUALUNG ). Seperti yang kita kenal sekarang ini. 4. Fisika…….

4. Fisika Penyelaman

a. SATUAN TEKANAN
Tekanan udara dipermukaan laut pada suhu 00 c pada dasarnya adalah tekanan yang disebabkan oleh berat Atmosfir diatasnya. Tekanan ini konstan, yaitu sekitar 760 mm Hg ( 14,7 psi ) dan dijadikan dasar hukum atmosfir.
TABEL PERSAMAAN TEKANAN
1 Atmosfir = 10,27 (10) meter air laut
= 33,05 (33) kaki air laut
= 33,93 (34) kaki air tawar
= 1,033 kg/cm2
= 14,696 (14,7) lbs/in2 (psi)
= 1,013 bars
= 101 kilopascals
= 760 mm air raksa ( mm mg)
= 760 torr

Satuan–satuan dari jumlah tekanan adalah Atmosfir ( ATA ) yaitu :
Kedalaman Tekanan absolute Gauge Preasure
Permukaan 1 ATA 0 ATG
10 meter 2 ATA 1 ATG
20 meter 3 ATA 2 ATG
30 meter 4 ATA 3 ATG
40 meter 5 ATA 4 ATG
Dst ………….

b. HUKUM-HUKUM GAS
Udara atmosfir yang kita hirup mengandung komponen-komponen sbb:
• 78% Nitrogen (N2)
• 21% Oksigen (O2)
• 0,93 % Carbon Dioksida (CO2)
• Sisanya gas-gas mulia ( Ne, He, dsb ).

Gas yang umumnya digunakan untuk tujuan penyelamana adalah :
• Udara bebas ( bebas kotoran )
• Campuran Oksigen ( O2)
• Campuran O2 dengan Helium (He) kadang-kadang+ N2
Hukum-hukum gas yang berlaku didalam rongga-rongga tubuh seperti Paru-paru, saluran yang menghubungkan hidung dengan sinus dll, serta gas-gas didalam larutan adalah hukum “ Boyle, Dalton, Henry, dan Charles “.
1. HUKUM BOYLE ( PERUBAHAN TEKANAN & VOLUME )
Hukum ini menegaskan hubungan antara tekanan dan volume. Volume dari suatu kumpulan-kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan absolute yaitu :
V = 1/P
Jadi P.V = K atau
P1.V1 = P2.V2

Ini berarti bilamana tekanan meningkat, volume dari suatu kumpulan gas akan berkurang dan sebaliknya. Selama tekanan berbanding dengan kedalaman, maka volume juga tergantung pada kedalaman. Bila tekanan menjadi 2 kali lebih besar, maka volume akan menjadi setengah dari volume semula. Hubungan ini berlaku terhadap semua gas didalam ruangan-ruangan tubuh sewaktu menyelam masuk kedalam air maupun sewaktu naik kepermukaan.

Volume 1
0 – 1 ATM

Contoh :
Jika penyelam SCUBA menghirup nafas penuh ( 6 liter ) pada kedalaman 10 m ( 2 ATA ) menahan nafas baru naik kepermukaan ( 1 ATA ), maka udara didalam dadanya akan dilipat gandakan volume menjadi 12 liter. Ia harus menghembuskan 6 liter udara selagi naik untuk menghindarkan paru-parunya jangan sampai meledak.


P1.V1 = P2.V2
P1 = 2 ATA
P2 = 1 ATA
V1 = 6 liter
V2 ?????

2. HUKUM DALTON ( TEKANAN PARTIALDARI CAMPURAN GAS )

Hukum ini berhubungan dengan udara ( suatu campuran Nitrogen dan Oksigen ) dan dengan pernafasan gas campuran. Dinyatakan bahwa jumlah tekanan dari suatu campuran gas-gas adalah jumlah dari suatu tekanan partial dari tiap gas yang membentuk campuran tersebut, jika gas tersebut secara sendiri menempati seluruh ruang ( volume ). Selama tekanan secara menyeluruh meningkat, maka tekanan partial dari tiap-tiap gaspun akan meningkat.
Karena udara adalah suatu campuran yang terdiri dari kurang lebih 80% N2 dan 20% O2 maka udara yang dipermukaan terdiri dari :
N2 = 80% dari 1 ATA (760 mmHg)
= 0.8 ATA (608 mmHg)
O2 = 20% dari 1 ATA (760 mmHg)
= 0.2 ATA (152 mmHg)


3. HUKUM HENRY ( LARUTAN GAS & CAIRAN )
Ini berhubungan dengan penyerapan gas di dalam cairan. Dinyatakan bahwa pada suhu tertentu jumlah gas yang terlarut didalam suatu cairan berbanding lurus dengan dengan tekanan partial gas tersebut di atas cairan.
Dipermukaan laut (1 ATA) didalam tubuh manusia terdapat kira-kira 1 liter larutan Nitrogen. Bila seorang penyelam turun sampai kedalaman 10 meter ( 2 ATA), tekanan partial dari Nitrogen yang dihirup menjadi 2x lipat dan akhirnya Nitrogen yang terlarut dalam jaringan juga akan 2x lipat ( 2 liter ). Waktu terjadi keseimbangan pada daya larut gas didalam jaringan pada kecepatan suplay gas kejaringan oleh darah.
Pengaruh Filosofis dari hokum ini terhadap penyelam berlaku untuk “ Penyakit Dekompresi dan keracunan gas “.

4. HUKUM CHARLES ( PERUBAHAN SUHU & VOLUME )
Hukum ini menyangkut hubungan antara suhu, volume dan tekanan. Dinyatakan bila tekanan tetap/ konstan, volume dari sejumlah tertentu adalah berbanding lurus dengan suhu absolute ( V1 X T2 = V2 X T1 ).
Hukum ini ada hubungannya dengan kompresi dan dekompresi dari gas-gas dan pengaruhnya terhadap tabung, regulator, chamber dll. Bila volume tetap/konstan dan suhu meningkat, maka tekanan akan meningkat ( P1 X T2 = P2 X T1 ).
Ini dapat diterangkan bilamana tabung yang berisi udara tekan terjemur di matahari maka tekanannya akan meningkat. Jadi sangatlah berbahaya menjemur sebuah tabung yang berisi udara tekan.

c. PENGLIHATAN.
Penglihatan tanpa bantuan alat, dibawah air akan buruk yang diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan dalam pembiasan sinar dibawah air. Masalah ini sebagian dapat diatasi dengan memakai topeng muka (face mask), dimana terdapat lapisan udara antara mata kita dengan air. Meskipun pemakaian topeng muka memperbaiki penglihatan bawah air, maka dapat menyebabkan suatu kesan yang palsu akan jarak,menjadikan benda-benda terlihat menjadi kurang lebih ¾ jauhnya dari pada jarak sebenarnya dari mata kita atau kelihatan lebih dekat daripada sebenarnya( ±1.5 kali ).


BAB II

TUJUAN, JENIS-JENIS PENYELAMAN, DAN PERALATAN SELAM

Kompetensi Dasar

Memahami tentang tujuan, jenis-jenis penyelaman , macam-macam peralatan, dan pemeliharaan alat-alat selam.

Indikator Hasil Belajar

1. Menyebutkan tujuan penyelaman.
2. Menyebutkan jenis-jenis Penyelaman.
3. Menjelaskan macam-macam peralatan Selam dan pemeliharaannya.

1. TUJUAN PENYELAMAN

Jika didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, maka penyelaman bisa dibedakan menjadi :

a. Penyelaman untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara, antara lain :
- Tactical ( Combat ) Diving.
- Submarine Rescue.
- Search and Rescue ( SAR )
- Inspection & Repair

b. Penyelaman Komersial.
Yaitu penyelaman-penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai ( Off Shore Drillling ).

c. Penyelaman Ilmiah ( Scientific Diving ).
Yaitu penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian-penelitian biologi, geologi, dan arkeologi kelautan pada umumnya.

d. Penyelaman Olahraga ( Sport Diving )

Yaitu penyelaman yang dilaksanakan untuk kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan
Kebugaran jiwa dan raga. Tentang penyelaman olahraga dapat dibedakan berdasarkan peralatan yang digunakan :

• Skin Diving adalah penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dasar selam.
• Scuba Diving adalah penyelaman yang menggunakan peralatan SCUBA.


2. JENIS-JENIS PENYELAMAN

Berdasarkan jenisnya kedalamannya penyelaman dibagi :
a. PENYELAMAN DANGKAL ( Kedalaman 10 m )
b. PENYELAMAN SEDANG ( Kedalaman 10m s/d 30 m)
c. PENYELAMAN DALAM ( Kedalaman > 30m )

3. MACAM-MACAM PERALATAN SELAM DAN CARA PERAWATANNYA

3.1. MASKER DAN SNORKEL.
Masker dan snorkel digunakan baik pada Snorkrling maupun Scuba. Masker Berfungsi samadengan kacamata renang yaitu sebagai jendela untuk melihat dunia bawah air. Hanya saja Masker dibuat sedemikian rupa dimana terdapat rongga udara antara Masker, Mata dan Hidung kita, sehingga dapat mencegah terjadinya Masker Squeeze.
Sedeangkan Snorkel pada skin diving digunakan untuk bernafas dipermukaan tanpa menagngkat kepala. Pada saat Scuba dive Snorkel digunakan pada saat penyelam beristirahat dipermukaan untuk menghemat udara dalam tabung.

JENIS MASKER DAN SNORKEL..
Ada 2 jenis bahan pembuat Masker dan Snorkel yaitu :
• Karet Neoprene, biasanya warnanya hitam dan harganya murah.
• Silikon, transfaran.
Selain Silikon lebih mahal dibandingkan dengan karet Neoprene,silicon lebih kuat dan lentur sehingga lebih nyaman mengikuti bentuk muka kita. Selain itu juga dapat dilewati cahaya dan sedikit menyebabkan iritasi pada kulit sensitive. Warna yang transfaran menyebabkan Silikon lebih menarik dibandingkan Neoprene.
PEMELIHARAAN.
Ada 3 cara pemeliharaan yang paling uatma :
• Setiap habis digunakan bilas dengan air tawar.
• Jangan diletakkan langsung di bawah sianr matahari.
• Simpan ditempat yang sejuk dan dingin.


PEMILIHAN MASAKER DAN SNORKEL.
Hal utama yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kecocokkan. Selain itu untuk memilih masker yang terbaik terdapat 6 hal yang perlu diperhatikan :
• Untuk mengurangi resiko akibat pecahnya kaca masker oleh karena itu harus digunakan “Tempered-glass lens “.
• Nyaman dipakai dan dapat menempel pada muka dan tidak bocor.
• Untuk mempermudah dalam Ekualisasi pada telinga terdapat “ nose/fingers pocket “.
• Masker yang lebih “ low profile “ mempermudah kita untuk mengekualisasi dan membersihkan air yang masuk.
• “ Adjustable strap “ yang dapat dikunci di tempatnya.
• “ Wide field of vision “ mempunyai sudut pandang yang lebar.


Sedangkan snorkel harus meiliki bentuk :
• Lobang ( bore ) besar.
• Tidak lebih panjang dari 17 inchi.
• Desain dengan bagian melingkar, hindari snorkel yang yang didesain dengan patahan.

3.2. FINS DAN BOOTS.
Fins dipergunakan untuk membantu kita berenang didalam air, sehingga tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dan lebih efisien dibandingkan berenang dengan menggunakan kaki dan tangan telanjang. Karena memiliki permukaan sirip yang lebih luas.
Ada 2 jenis Fins yaitu :
• ADJUSTABLE STRAF / OPEN HEEL ADJUSTABLE, terdapat rongga tempat kaki dan Straf yang dapat disesuaikan pada bagian tumit. Biasanya fins ini dilengkapi dengan BOOT. Untuk penyelaman di laut sebaiknya menggunakan fins ini.

Boots

ADJUSTABLE STRAF / OPEN HEEL ADJUSTABLE
• FULL FOOT, pada jenis fins ini terdapat rongga tempat kaki yang menutupi juga bagian tumit, sehingga boots tidak digunakan. Fins tidak disarankan untuk digunakan dilaut.

PEMILIHAN FINS.
Untuk memilih fins yang baik dan nyaman digunakan sebaiknya harus memperhatikan :
• Ukuran kaki.
• Kemampuan fins.
• Daerah geografis yang akan di salami.
• Kenyamanan.
3.3. BOUYANCY……..

3.3. BOUYENCY CONPENSATOR DEVICE ( BCD ).
BCD dapat dikembangkan ( inflated ) dan dikempeskan ( deflated ) sehingga dapat membantu kita BOUYENCY netral didalam air. BCD dapat diisi dengan cara meniupnya dengan mulut ataupun secara mekanis dengan udar dari tabung. Untuk mengosongkannya digunakan tombol untuk mengeluarkan udara dari BCD.

JENIS BCD.
Ada 3 jenis B C D :

PEMILIHAN.
Yang perlu diperhatikan :
• BCD dapat diisi udara yang cukup untuk membantu bouyency positif dipermukaan./
• Mempunyai diameter katup pengeluaran udara yang besar sehingga udar dapat dilepas dengan mudah.
• Mempunyai system low pressure inflator untuk mengisi udara dalam BCD.
• Mempunyai katup overpressure relief untuk menghindari pengisian udara yang berlebihan.
• Terdap[at harnnes ( tali pengikat ) yang membantu
• kenyamanan pemakaian.

PEMELIHARAAN.
Yang utama adalah jangan diletakkan langsung dibawah sinar Matahari. Bagian dalam dibilas dengan air tawar dengan cara mengisi 1/3 BCD dengan air melalui INFLATOR HOSE , lalu ditiup dengan udara dari tabung scuba. BCD disimpan sedapat mungkin dalam keadaan berisi udara jangan samapi kosong.

3.4. AQUALUNG / TABUNG.
Tabung merupakan container logam Aluminium dan Baja digunakan untuk menyimpan udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk bernafas dalam air. Ukuran tabung dibuat dan diatur oleh U.S Departement of Transfortation ( DOT ) Harus di periksa 1 tahun sekali.
Pada bagian atas tabung terdapat KATUP ( VALVE ) untuk mengalirkan udara, ada 2 macam katup yaitu KATUP- J dan KATUP- K. jika menggunakan KATUP- J katup udara cadangan harus dibuka pada saat tekanan udar dari tabung 300-500 psi.

Tabung / Aqualung

Katup ( valve ) pada semua tabung terdapat O- ring yang berguana untuk menyekat tabung dengan regulator. Setiap katup terdapat burst disk berfungsi sebagai Safety Device untuk mengontrol udara yang berlebihan dari dalam tabung sebagai akibat pengisian udara yang berlebihan atau pemanasan pada tabung.
PEMELIHARAAN.
Agar tidak terjadi kerusakan pada high- preesure seal pada KATUP tabug, tutuplah KATUP perlahan-lahan jangan terlalu kencang . untuk mencegah terjadinya karat pada bagian dalam tabung, airpun harus dicegah masuk ke dalam tabung. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengosongkan seluruh tabung tinggalkan udara dalam tabung min 100 psi.
Untuk menghindari bahaya yang terjadi akibat adanya karat atau pun karena kelelahan logam ( Hydrostatistic test )maka tabung sebaiknya sedikitnya 1 tahun sekali ( visual check ) dan Hydrostatistic tes.

3.5. REGULATOR.
Regulator terdiri dari 2 bagian yaitu FIRST STAGE yag berhubungan dengan tabung yang berguna untuk menurunkan tekanan udara hingga 100-150 psi diatas tekanan lingkungan sekitar dan SECOND STAGE yang terdapat mouthpiece yang berguna untuk menurunkan tekanan udara hingga tekanan yang dibutuhkan.
JENISNYA ……
JENISNYA :
Ada dua jenis Regulator :
• REGULATOR SINGEL HOSE.
• REGULATOR DOBLE HOSE.

Regulator Single Hose

Regulator Doble Hose

Regulator dibedakan atas dasar system kerjanya :
a. Open Sircuit.
Sisa udara dibuang keluar sama sekali .
b. Semi Closed Sircuit.
Sisa udara sebagian dibuang & sebagian disirkulasikan.
c. Closed Sircuit.
Sisa udara di saring lagi & disirkulasikan.

PEMELIHARAAN.
Regulator perlu dibilas denagan air tawar setelah digunakan, tetapi sebaiknya direndam terlebih dahulu denagan air tawar, yang perlu diingat :
a. pastikan bahwa DUST COPER pada tempatnya.
b. Jangan menggunakan tekanan tinggi untuk membilas, regulator gunakan air mengalir.
c. Jangan menekan PURGE BATTON pada saat membilas.

3.6. WEIHT BELT.
Secara alami seseorang berada di dalam air akan terapung apalagi bila ditambah dengan penggunaan wet suit yang mempunyai bouyency positive oleh karena itu diperlukan pemberat untuk dapat tenggelam dan menyelam.
Tubuh manusia mungkin akan mendapat daya tekan keatas di dalam air kira-kira sebesar 6 pound atau lebih. Pakaian selam yang terbuat dari bahan nbeoprene akan menambah daya apung sebesar 5 sampai 25 pound. Untuk menetralisir keadaan tersebut membutuhkan pemberat untuk masuk kedalam air.

Wight Belt


3.7. EXPOSURE SUIT
Exposure suit berguna untuk mengurangi kehilangan panas dan melindungi kulit dari sengatan matahari, goresan, luka ataupun sengatan hewan-hewan laut.

JENISNYA.
a. BODY SUIT

Terbuat dari bahan Lycra / Nylon yang lebih banyak berguna untuk melindungi kulitr dari sengatan matahari, ubur-ubur dan biasa digunakan di daerah tropis.

b. WET SUIT

Dapat menahan air dengan suhu antara 10 oC sampai denagan 30 oC. wet suit mengisolasi tubuh kita ketika digunakan, air yang ada diantara wet suit dengan tubuh menjadi hangat ( keketatan wet suit harus diperhatikan ).

c. DRY SUIT

Paling hangat yang biasanya digunakan di daerah dingin ( lebih rendah dari 100 C.

Wet suit
Body suit
Dry suit

HOOD


PEMELIHARAAN.
• Exposure suit dibilas dengan air tawar.
• Setelah itu dikeringkan dengan bagian dalam diluar, jangan terkena sinar matahari langsung.
• Disimpan digantung jangan dilipat.
• Diberikan pelumas pada resleting.
3.8. SARUNG TANGAN
Untuk mengurangi kehilangan panas dan melindungi tangan dari luka.

3.9. DIVING KNIFE
Selain berguna untuk melindungi diri, mengukur, memotong dan meggali ini jugadapat diguynakan untuk menarik perhatikan dalam keadaan darurat dengan cara memukulnya ke tabung.

PEMELIHARAAN.
• Sebaiknya terbuat dari stainless steel.
• Mempunyai ujung yang runcing dan sisi ujung yang tajam untuk memotong.
• Mempunyai pegangan.
3.10. UNDERWATER LIGHT
Selain digunakan night diving, juga dapat digunakan siang hari untuk melihat benda-benda didalam air yang alami, masuk kedalam celah, reruntuhan kapal. Senter yang digunakan harus kedap air dan tahan tekanan tinggi.

UNDERWATER LIGHT

3.11. UNDERWATER SLATE
Merupakan alat yang penting untuk alat komunikasi didalam air selain isyarat tangan yang dipergunakan. SLATE biasanya digunakan untuk menulis beberapa informasi yang penting seperti waktu dan kedalaman maksimum. Slate terbuat dari plastic dan dapat ditulisi dengan pensil.

3.12. DIVER FLAGE
Berguna untuk memperingatkan pengendara perahu / boat untuk berhati-hati karena didalam ada penyelaman.

Sport Diver Flag

International Code Flag
3.13. LOG BOOK

Berguna untuk mengingat, mendokumentasikan, pemngalaman penyelam dan hal-hal lain yang mudah lupa. Log book ini merupakan sebagai bukti bila kita ingin mengambil jenjang pendidikan selam lebih tinggi.

3.14. EQUIPMENT / GEAR BAG
Berguna untuk memindahkan dan kadang-kadang untuk menyimpan semua peralatan selam terutama saat diatas kapal . semua peralatan selam ditempatkan sesuai kebutuhan/ apa yang pertama digunakan.

Gear Bag

4. PENUTUP

Pertambahan penduduk yang semakin pesat di Indonesia membuat didarat semakin sulit pula penyediaan makanan, lapangan pekerjaan, lahan pemukiman, lahan industri, lahan perdagangan dan lainnya. Cepat atau lambat bangsa ini akan sadar jika masih ada satu lahan luas yang masih belum tersentuh, lautan! Kesadaran bahwa lautan mampu menyediakan sumber daya makanan, lapangan pekerjaan, perdagangan dan perindutrian Migas perlu ditingkatkan, mengingat 2/3 luas wilayah RI adalah lautan. Namun perlu ditekankan bahwa sumber daya dari lautan bukan tak terbatas, tetap diperlukan upaya pelestarian lingkungan , pemeliharaan ekosistem, pembudidayaan ikan yang benar, pembatasan illegal fishing dan upaya lainya agar lautan tidak bernasib sama dengan hutan didaratan.
Upaya manusia untuk melakukan penyelaman dan intervensi kelautan apapun tujuanya perlu disikapi dengan bijaksana, karena masih banyak hambatan dan tantangan dibawah laut yang belum bisa kita atasi. Lautan masih menjadi misteri besar manusia, sehingga sikap bijaksana dan kehati hatian dapat menghindarkan kita dari berbagai cedera dan kecelakaan penyelaman.