Rabu, 27 Juli 2011

Penyelaman Malam (Night Dive)




Night dive atau selam malam menurut ADS International merupakan kegiatan selam yang dilakukan ketika matahari tenggelam menghilang dari horizon atau permukaan laut. Sedangkan penyelaman fajar / Sunrise dive didefinisikan sebagai penyelaman yang dilakukan dimana  penyelam saat muncul ke permukaan air bersamaan dengan di saat matahari mulai terbit dari horizon.
Selam malam merupakan salah satu materi yang diajarkan pada jejang Advace Diver ADS International bersama dengan kemampuan SAR, Compas Navigation, Natural navigation, Deep Dive, Boat Dive dan Emergency procedures. Selam malam diajarkan pada jenjang Advance Diver dengan pertimbangan bahwa pada saat pendidikan jenjang Advance Diver seorang penyelam telah memiliki 25 log selam sehingga dengan demikian diharapkan penyelam tersebut memiliki kemampuan dan pengalaman selam dasar yang memadai dan siap untuk ditingkatkan kemampuannya.
Perlatan-peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan night dive adalah sebagai berikut :
  • Lampu senter / sorot utama
  • Lampu senter /sorot cadangan
  • Baterai cadangan
  • Tali mitra / buddy line
  • Safety light / Light stick
  • Lampu Tender
  • Lampu Arahan
  • Pelampung tender / mooring buoy


Setelah semua peralatan memadai untuk melakukan kegaitan night dive maka Briefing merupakan “rule ADS International” yang wajib dilakukan. Dalam briefing ada beberapa cakupan antara lain :
  • Pastikan bahwa kesehatan fisik dan mental para penyelam dalam keadaan baik dan setiap orangnya telah membawa back up lampu cadangan
  • Patern arah ,waktu, kedalaman dan tujuan serta maksud selam malam kali ini.
  • Keseragaman / persamaan Underwater Sign dengan mempergunakan lampu sorot
  • Cara menyorotkan lampu kearah objek yang akan dilihat pada malam hari
      
        
 Gambar 1. Peralatan Pendukung Night Dive


Senter sebagai alat pandu utama dalam kegiatan night dive. Dalam penggunaan senter untuk night dive perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
  • Beri tanda /signal kepada mitra selam melalui sorot lampu kearah tangan kita dengan membentuik tanda OK dan seterusnya
  • Adalah salah, bila tanpa sadar kita langsung menyoroti wajah mitra selam kita karena sekedar ingin bertanya kepadanya bagaimana kondisinya , banyak sekali penyelam yang melakukan hal yang salah ini
  • Keseragaman Light Sign harus disepahami bersama baik antara penyelam maupun operator didarat/kapal
  • Hanya satu orang yang boleh menggerak-gerakkan lampu tanda dari daratan/kapal, kearah penyelam,  yaitu dive master atau petugas yang ditunjuk
  • Ditekankan disini,bahwa standby sign / lampu tanda entry point yang dipasang pada kapal tender ataupun didarat untuk tidak boleh :
    • Digerak-gerakkan,karena tanda tersebut tidak beraturan yang menyebabkan kebingungan bagi penyelam yang melihatnya saat muncul ke mermukaan
    • Dipindahkan, dimatikan atau dibawa pergi kesesuatu tempat dengan alasan tertentu
  • ADSI tidak dmerekomendasi atau membenarkan menyelam malam tanpa lampu back up atau cadangan.


Beberapa posisi lampur senter yang diajurkan oleh ADS International sebagai berikut :
  • Bila ternyata kejernihan air pada malam hari sangat tidak menguntungkan atau keruh, maka segera menggunakan buddy line yang dikaitkan pada tangan masing-masing pasangan penyelam kiri dan kanan, terlebih bila sinar lampu sulit menembus sehingga pandanganpun terbatas
  • Bila seseorang yang tangan kirinya sedang dikaitkan dengan tali mitra ,maka yang memegang lampu haruslah tangan sebelah kanannya, demikian pula sebaliknya.
  • Keuntungan dengan cara memegang lampu sorot secara berseberangan atau opposite possition,akan membuat daya padang lebih luas,karena cakupan sinar lampu satu dengan lainnya bersebelahan
  • Bila hendak melihat sebuah objek atau benda didalam air, maka, arahkan sinar lampu secara menyerong agar pantulan sinar tidak langsung memantul kearah wajah kita secara langsung
  • Rentangkan kedua tangan dan kaki saat menjelang tiba permukaan
  • Lakukan latihan secara berkala dan teratur
Pelaksanaan entry pada kegiatan night dive dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara antara lain entry dari pantai maupun dari kapal.
  1. Entry dari Pantai
  • Pastikan Lampu utama ( Main Lamp) terpasang dengan baik dan tetap menyala
  • Letakkan lampu arahan (direction lamp atau auxilary lamp) dengan posisi yang lebih rendah
  • Pasanglah lampu arahan dengan jarak minimal 4 meter dari lampu utama kearah laut
  • Jarak (garis lurus yang terbetuk) lampu arahan dan lampu utama disebut Direction Light Line,ini sangat berguna dikala penyelam berenang menuju exit point ( titik keluar)

Gambar 2. Skema Posisi Main Lamp dan Dircetion lamp
  • Banyak penyelam yang melupakan metoda ini menyebabkan arah renang mereka tidak dapat tepat pada exit point ( mistarget)
  1. Entry dari Kapal
  • Kaitkan atau letakkan lampu atau stick light yang sedang menyala sebagai tanda pada tali pandu yang akan dilalui
  • Hindari menyorotkan sinar lampu kearah bagian wajah mitra selam kita, karena ini akan menyebabkan silau bahkan dis-orientasi baginya.
    • Sorotlah sinar lampu kearah ujung bagian fin searah tali pandunya,sehingga akan mudah di lihat oleh penyelam
    • Bagi pasangan penyelam yang sedang melakukan descent down secara berdampingan , bila tangan kanan yang sedang memegang tali pandu maka tangan sebelah kirilah yang membawa lampu sorot, demikian pula sebaliknya
    • Penyelaman malam yang dibahas ini, hanya dilakukan dengan metoda Idle Boat dengan jarak yang cakupannya terbatas
Sedangkan untuk melakukan selam malam dengan metoda Drift Dive, hanyalah diperuntukkan bagi yang telah memiliki pengalaman serta kemampuan lebih, biasanya dia lakukan untuk kepentingan ,SAR dan para peneliti


  • Menyelamlah dengan tertib dan tetap menjaga formasi yang dtelah ditetapkan, demi keselamatan semuanya
Mengingat kegiatan night dive merupakan kegiatan selam yang memerlukan dukungan peralatan yang memadai, tehnik yang benar dan kesiapan fisik yang prima. Oleh karena itu persiapan yang matang merupakan kunci sukses kegiatan night dive dan yang harus selalu diingat “JOYFUL AND SAFETY DIVING”
Sumber :
UKSA – 387 UNIVERSITAS DIPONEGORO